6 Desember 2009

Existensi Individu

perasaanmu yang merasa lebih membutuhkan seseorang itulah penyakitnya. hubungan dengan manusia lain harus dibangun pada dasar saling melengkapi, saling berterima kasih, saling berbagi. Existensi individu dibagun dari dasar bahwa satu manusia telah dilengkapi dengan kemampuan untuk mandiri dari penciptanya sekalipun buta, tak bertangan, tak berkaki, bisu atau yg lain.

menggantungkan hidup kepada manusia lain (suami, pacar, orang tua, istri, anak, nenek, tetangga, atasan dll.) adalah keniscayaan bahkan menurutku adalah teramat bodoh.
laki-laki perempuan, kaya miskin, sempurna cacat, kuat lemah hanyalah ukuran normatif buatan manusia yang pada hakikatnya adalah sama. sekali lagi sama.

maka berhentilah meratapi bahwa kamu merasa di bawah dari yang lain sehingga kamu merasa lebih membutuhkannya, sementara dia semakin hari semakin sombong karena dia merasa menggantung hidupmu.

ketika saya bertemu dengan orang yang menyebutku hebat, dia pasti juga punya kata tidak hebat bagi yang lain. ketika saya bertemu orang-orang yang ku anggap orang-orang terhormat, sekaligus juga saya punya orang-orang yang tidak perlu dihormati atau layak disepelekan.

maka saya ulangi sekali lagi: manusia sama saja. equal. sederajat. jangan terlalu sering menyanjung karena kamu juga punya yang sebaliknya. jangan terlalu mencinta karena kamu akan punya yang sebaliknya.

obatnya bukan saling mengalah atau saling memendam dalam membangun hubungan, melainkan komunikasikan bahwa kehidupan ini ada karena fitrah manusia yang SALING membutuhkan, sekaligus SALING dibutuhkan sehingga timbul SALING menghargai eksistensi masing-masing individu.