17 Desember 2011

Ruya

Selamat Datang di RUYA.

Jika kebetulan anda berkunjung ke Jember atau sengaja datang ke kabupaten ini untuk kunjungan keluarga, bisnis, wisata atau apa saja, singgahlah di RUYA. Dan sebelum Anda tiba di RUYA,  ada baiknya Anda untuk beberapa saat mengenal tempat ini lewat catatan saya.

RUYA adalah nama populer dari MITERUYA, adalah kawasan tinggal berfasilitas megah untuk anak-anak yatim piatu dan anak-anak yang berasal dari keluarga kurang beruntung secara ekonomi, tapi punya kemauan super untuk sekolah, untuk merubah nasibnya, masyarakat dan bangsanya bahkan dunia.

Berdiri di atas lahan18,5 hektar, juga berfungsi sebagai hutan konservasi kota, tempat rekreasi keluarga, pusat penelitian botani, pusat pengembangan sumber daya manusia, juga
 camping ground, akititas outbounddan outing bertaraf internasional, yang semua pendapatannya dialokasikan untuk kesejateraan generasi unggul yang tinggal di dalamnya, kecuali retribusi parkir khusus yang dimasukkan sebagai pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Jember.

Tidak seperti rumah-rumah yatim pada biasanya, RUYA adalah tempat yang dikelola dengan menajemen ISO dan dikelola berbasis pelayanan. RUYA bukan tempat exclusive bagi yatim piatu muslim, karena yatim piatu, orang miskin juga ada di semua agama, suku dan ras. Siapapun yang berkunjung ke tempat ini dianggap orang tua asuh, atau paman asuh atau kakak asuh. Siapapun anak-anak yang berkunjung ke tempat ini adalah sahabat bagi anak-anak yatim di sini.  

Bungalow-bungalow, juga cottage indah yang tersebar di kawasan ini dilengkapi dengan perpustakaan, tempat tidur yang nyaman, kamar mandi mewah dengan desain arsitektur alami. Menggunakan 90% bahan-bahan alam seperti bambu, ilalang, ijuk, yang berasal dari Kabupaten Jember. Tempat ini menyuplai kebutuhan listriknya sendiri dengan memanfaatkan sungai deras yang mengalir di dalam kawasan. Anda juga bisa melakukan rafting di sungai ini, atau bernostalgia mencari ikan dengan cara tradisional: pancing atau tradisi orang Jember yang disebut 'ge rage'

Kawasan ini dirancang oleh pakar arsitek internasional dan memenangkan berbagai perlombaan desain arsitektur dunia. Terdapat 7 kolam renang yang juga berfungsi di malam hari, 77 bungalow, 7 tempat ibadah bagi semua agama, 7 bangunan utama sebagai pusat aktifitas bersama. Tak perlu AC (air condition) di setiap ruang karena kawasan ini sangat sejuk, sangat alami, bahkan anda akan kesulitan untuk mencari jejak jejak bahwa kawasan ini sebenarnya adalah kawasan buatan.

Terdapat sekitar 4.500 species tanaman penting hutan tropis, 12.700 jenis tanaman toga dan holtikultura. Sangat cocok untuk belajar tentang alam, indah dan sangat mencengankan. Kita tak akan takut lagi, bahwa kelak anak cucu kita hanya kenal tanaman jahe hanya dari gambar buku pelajarannya. Di sini tersedia dan dapat dipelajari dari setiap label tanaman dan perpustakaannya.

Diresmikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden RI, yang sangat memuji prestasi MZA. Djalal, Bupati Jember, dalam membangun kawasan rumah yatim ini. Ratusan relawan dari berbagai universitas di Indonesia, dan sekolah-sekolah perhotelan terlibat di bawah koordinasi Universitas Negeri Jember. Beberapa pemimpin dunia pernah hadir di RUYA dan beberapa lagi masih dalam antrian untuk hanya sekedar tinggal sehari saja di tempat ini. RUYA sungguh luar biasa dalam melayani dan membangun tempat tinggal untuk yatim piatu. Simak beberapa pernyataan pemimpin negeri ini dan para pemimpin dunia ketika berkunjung ke tempat ini:

"Saya sungguh terpesona dengan tempat ini. Tempat yang sangat indah seperti ini, hanya layak ditempati oleh para yatim piatu yang dimuliakan di setiap agama apapun. Kelak, akan tercipta generasi yang mampu menciptakan Indonesia yang lebih baik. " (Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden RI)

 "Beberapa bulan yang lalu saya meminta sekretaris saya untuk menulis e-mail ke RUYA agar saya dan rombongan dapat diterima di tempat ini. Hari ini, saya di sini dan menyatakan bahwa perdamaian dunia dan bumi hijau bukan mimpi belaka. ini adalah 'universitas kehidupan' dimana kita bisa belajar hidup berdampingan dalam dunia yang lebih damai dan hijau. RUYA telah membuktikannya. (Barack Obama, Presiden Amerika)
"Dari Jember, Jawa Timur, telah lahir sebuah gagasan dan tempat indah yang nyata untuk anak-anak yatim. Anak-anak miskin yang kelak akan mengubah dunia menjadi lebih nyaman dan damai. Kawasan ini dibagun bersama peran seluruh masyarakat dunia yang peduli, bahwa orang-orang dewasa harus melahirkan generasi-generasi yang lebih baik agar kehidupan dapat dilanjutkan. Saya berharap, 1.200 yatim yang ada di kawasan ini dapat terlayani dengan baik oleh relawan-relawan yang mengabdi tanpa pamrih." (MZA, Djalal, Bupati Jember)
"Siapapun orang ingin tinggal di kawasan ini, tempat ini memang hanya pantas ditinggali anak yatim. tempat ini seluas 2 X lapangan golf 18 holes, tapi akan sangat lebih bermanfaat dari lapangan golf untuk Indonesia bahkan dunia." (Andi Malarangeng, Menpora)"
"Saya menyumbangkan dua lokasi perternakan sapi perah yang bisa di manfaatkan untuk meyehatkan yatim dan siapapun yang berkunjung kesini. Di lokasi peternakan, orang juga bisa belajar bagaimana caranya lebih menyehatkan masyarakat Indonesia." (Prabowo Subianto)
"Saya telah mengunjungi berbagai tempat di dunia, dan RUYA adalah tempat terbaik yang pernah saya kunjungi, saya belajar sesuatu di sini bahwa hidup bahagia adalah hidup sederhana." (Justin Bieber)
"Membangun tempat ini tak begitu besar biayanya. Pemerintah bersama masyarakat dapat membuat ratusan tempat seperti ini untuk menciptakan penerus bangsa yang lebih berkualitas. Hal ini telah dimulai dari Jember dan saya akan sering berkunjung kesini. Saya minta manajemen agar menerima lamaran saya untuk menjadi orang tua asuh bagi yatim disini." (Jusuf Kalla)
"Percepatan kemajuan tehnologi tak dapat di pungkuri akan melahirkan ekses buruk terhadap alam dan meminggirkan orang-orang yang tak kuat berlari mengejar teknologi dalam ekonomi industri. RUYA adalah semangat perlawanan terhadap semua ekses itu dan menjadikan kehidupan lebih balance dan lebih terpelihara ( BJ. Habibie)
"Korupsi adalah bencana terbesar yang terjadi di bangsa ini. dari Ruya ini akan melahirkan generasi yang akan mengubah indonesia menjadi negera pelopor pemberantasan korupsi di dunia. Saya yakin dan percaya bahwa pemimpin KPK terbaik akan lahir dari rumah ini." (Antashari Ashar, KPK)
"Kualitas lapangan bolanya lebih baik dari stadion manapun di dunia. Saya ingin terlibat sebagai relawan pelatih sepak bola di sini. Saya yakin, saya percaya bahwa pemain bola yang mampu membawa Indonesia ke dunia internasional akan berasal dari sini. Karena bermain bola, bukan hanya sekedar otot, tetapi ada integritas, nasionalisme, kejujuran, daya juang seperti yang dimiliki oleh anak-anak yatim disini." (Bambang Pamungkas, Timnas PSSI)
"Nabi adalah orang yang bahagia ketika bersama anak-anak yatim. Nabi adalah panglima ank-anak yatim. Anak yatim mendapat kedudukan mulia dalam agama. Tempat ini mewujudkan apa yang di ajarkan nabi. Orang-orang yang ingin kelak bersama nabi adalah orang- orang yang mencintai yatim dan fakir miskin dengan perbuatan, dengan tindakan bukan hanya sekedar khotbah." (Hasyim Muzahdi, Ketua PBNU)
"Keterikatan kita dengan anak yatim jangan dianggap sebagai beban. Adalah kehormatan kita bisa bersama-sama anak anak yatim dan fakir miskin sejalan dengan keinginan kita menciptakan ekonomi rakyat yang lebih sejahtera. " (Megawati Soekarno Putri)

Komentar senada juga diucapkan atau di tulis di buku tamu RUYA dari Mahattir muhammad, Lee Myungbak, Donald Tusk,  Bill Gates, Slank, Ahmad Dhani, Norman Kamaru juga Lek Muji dan banyak lagi yang lainnya.

Hanya saya pemandu Anda untuk bisa datang ke RUYA di Jember. Saya ingin menunjukkan banyak hal lagi tentang bagaimana sistem rekrutmen yatim disana, berapa lama yatim boleh tinggal dan dididik di RUYA, bagaimana pengelolaan dananya, siapa yang boleh menjadi volunteer RUYA, berapa tiket masuk ke RUYA, bagaimana Green Peace di RUYA, bagaimana manajemen perawatan RUYA, bagaimana RUYA menjadi salah satu tempat yang paling ingin dikunjungi oleh masyarakat dunia. Saya tidak bisa menjelaskannya lagi sekarang,  karena saya telah terjaga. Karena RUYA adalah MITERUYA. Dan MITERUYA adalah MImpi saya TEntang RUmah YAtim.


Semoga menginspirasi.

Jember, 15 Desember 2011

Trims

Menulis kisah nyata. Kisah tentang orang-orang yang senantiasa memberikan sebagian besar hidupnya untuk orang lain. Orang-orang ini adalah orang-orang yang tak pernah jadi kaya karna karyanya, bahkan takkan pernah bisa. Orang-orang ini, entah karena terpanggil untuk bangsanya atau karena Tuhannya, bersemangat berjuang pada jalan kemanusiaan, berbuat untuk tujuan kehidupan yang lebih baik.

Orang orang itu, salah satunya adalah guruku. Guru kita semua.

Guruku bekerja di medan paling berbahaya di dunia. Guru berpotensi melahirkan ribuan generasi cacat. Generasi korup. Generasi yang tak tahu lagi tentang kejujuran, tentang hidup bertanggung jawab, bahkan generasi yang masih terbata-bata untuk hanya sekedar mengeja kata mandiri.

Guruku adalah guru yang tak pernah berhenti belajar. Guruku yang tak pernah lelah, berlari mengikuti zamanku. Guru-guruku terus mencari cara baru untuk bisa mengajarku agar kelak aku melebihi dia, agar kelak aku bisa berbahagia dengan segala cita-cita, agar kelak aku bisa mencipta, membuka lapangan kerja dan terus berkarya untuk dunia.

Terima kasih guru.

Teman, Ajaklah Aku Bermain

Hanya karena aku lahir lebih dulu daripada kalian maka aku berdiri di sini kemudian kau panggil aku 'Guru'. Tetapi sesungguhnya, aku juga belajar dari kalian tentang banyak hal. Sesungguhnya, aku hanyalah temanmu yang lebih banyak membaca karena aku lahir lebih dulu. Sesungguhnya, aku hanyalah temanmu yang lebih banyak mendengar karena aku lahir lebih dulu. Kenapa tak kau lambaikan tanganmu memanggilku, sayang. Aku pernah tahu orang meniup seruling di pinggir sawah yang teduh, mengalun merdu, mungkin kau perlu, aku bisa ajarkan cara memainkan itu. Ajaklah aku bermain, karena aku sesungguhnya hanyalah temanmu dan tak lebih dari itu.
                                                                                                                                      
Beberapa tahun lagi, saat aku tak kuat lagi berdiri disini, kau yang akan mengajari aku tentang tehnologi baru, mungkin sebuah tari baru. Hanya kepadamu aku bisa berharap, menyalakan sebuah CD player, memperdengarkan lagu-lagu yang ku rindu. Kau yang akan menuntunku berjalan karena aku sudah tak kuat lagi seperti hari ini. Kau yang akan membantu memakaikan aku baju, karena aku sudah tak tau. Hanya kepadamu aku berharap kau masih mengingatku dan mengunjungiku sekali waktu.

Duhai ...
Manfaatkan aku. Aku bisa membantumu mengumpulkan bekal untuk hidupmu yang lebih baik. Meyingkirkan batu-batu rintangan itu, menunjukkan sebuah rahasia yang belum kau tau. Ajaklah aku bermain. Jika tak kau anggap aku, sedih hatiku.

Ketika Itu (sebuah catatan untuk AF)

saya copykan sebuah tulisan di wall facebook saya (sunday, November 20, 2011. 8.40), dari salah satu siswa saya, AF, di kelas 11. Saya ingin berbagi jawaban tentang pertanyaan ini, semoga menginspirasi.

ANANG FAUZI
saya mau tnyak bgaimna bpk bisa mnjadi sukses hingga saat ini?... padahalx dahulu bpk tinggal di pelosok desa glantangan, yg mnurut saya itu jauh dari sarana unt mnunjang seorang dlm mraih pendidikan . dan apa komitmen anda saat itu?...... tlong jwb pak krena ini membuat terkesan!!!!

AF, terima kasih memuji saya. Saya senang, saya bisa menginspirasi hidup Anda. Terima kasih sobat, mengenal kampung saya bernama 'Glantangan' yang sering diplesetkan menjadi "Gelandangan", sebuah kampung khas PTP (perusahaan perkebunan karet kopi) yang membedakan anak pejabat dan anak-anak buruh perkebunan. Saya adalah salah satu dari anak -anak buruh itu, anak-anak yang waktu itu dihalangi untuk melanjutkan sekolah ke kota, karena harga komoditas perkebunan sedang berjaya di pasar internasional dan PTP memerlukan buruh-buruh bodoh yang bisa dibayar murah.

Pegasis

Selamat datang Pegasis". Begitu aku menyapanya kepada seseorang yang kelak akan dikenal sebagai guru kelas lima. Tak banyak orang tahu tentang nama itu karena di sekolah ini,  ia akrab dipanggil Leona tanpa kata 'bu' atau 'ibu' di depan namanya. Leona.

Aku mengingat hari pertama kali ia datang ke sekolah ini. Pagi sekali. Leona menyentuh dan menciumku berkali-kali di halaman upacara. Aku merasakan airmatanya membasahi sebagian merah dan sebagian putihku. Pelan ku dengar suaranya seperti berbisik dan menciumku sekali lagi. "Sahabat, aku terpanggil karenamu. Aku datang memenuhi panggilanmu. Aku tahu, di sini bukan untuk mencari harta. Di sini bukan tempat untuk bisa kaya. Tetapi aku tahu, sekolah adalah tempat terindah di dunia, tempat bahagia anak-anak kita mencari ilmu, mengumpulkan butir-butir permata untuk bekal hidup mereka, tempat yang tak kan pernah terlupa bagi anak-anak kita di sepanjang hidupnya. Pertiwi, Aku terpanggil karenamu".

Di setiap Hari Senin, saat ratusan anak-anakku mengangkat tangan sejajar dengan topinya, meghormatku, menaikkanku, aku melirik sahabatku Pegasis. "Sobat, aku rindu kecupanmu, selamat berjuang, bangsa ini merindukannmu."

SDN Bintoro 3 Jember
Hujan
November 16, 2001

Aku dan Kepalaku

Aku adalah badanku yang tak pernah ke mana-mana. Bila aku ke mana-mana, hanya kepalaku yang berjalan ke mana-mana. Presentasi di mana-mana,  juga berjalan dan terbang sampai ke beberapa benua.

Aku adalah badan yang bisa terawat bila kepalaku berbicara tentang perawatan. Aku akan tampak cantik bila kepalaku mengerti tentang keindahan. Aku akan bersih bila kepalaku tau manfaatnya. Aku adalah hal istimewa bila kepalaku memahami. Aku menaungi. Aku meneduhi.

Aku selalu hamil walau aku sebenarnya bukan perempuan jugan bukan lelaki. Dari perutku lahir ribuan anak-anak sempurna juga anak-anak cacat. Aku dan anak-anak yang akan kulahirkan, empat puluh persen tergantung kedigdayaan kepalaku. Mereka adalah generasi yang akan memperindah dunia dan mengobarkan semangat perdamaian dan kejujuran. Aku melahirkan ribuan anak-anak kehidupan, anak-anak yang kelak akan mampu berbicara dengan kepalaku sendiri. Aku hanya mengerti bila kepalaku mengajak bicara, tetapi aku ditakdirkan tak bisa bicara dengan kepalaku sendiri, kecuali alam mendukungku: angin, badai, topan dan gempa.

Aku. Namaku panjang tetapi mudah di ingat, karena aku selalu punya nama depan yang sama di seluruh dunia: sekolah.

Catatan Satu Paragraf Untuk Sahabat

Boleh jadi tugas mulia ini tak pernah kau bayangkan sebelumnya. Boleh jadi kau mendaftar di fakultas hanya karena ikut ikutan teman atau mengangap pekerjaan ini yang termudah, pulang tak sampai sore, tak sulit izin meninggalkan tugas. Sudahlah, itu masa lalu. Datanglah besok lebih pagi, berdirilah di depan kelas sebelum mereka datang, tersenyumlah dan katakan, "Sekarang akulah teman setiamu nak , menemanimu mewujudkan mimpimu."

Empowering Guru: Seminar dan Workshop Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis ICT (GRATIS)

Saya melihat ada pergerakan positif tentang keinginan guru untuk meningkatkan kompetensi mengajarnya. Walaupun jumlahnya belum begitu besar secara nasional, tetapi hal ini merupakan signal positif untuk pendidikan di negeri ini.

Nah, saya punya pengetahuan yang bisa saya bagi secara GRATIS, bagi guru-guru yang berminat menggunakan media PowerPoint di dalam kelas.

Karakteristik PowerPoint untuk dapat digunakan sebagai media di dalam kelas berbeda dengan PowerPoint yang digunakan untuk presentasi bisnis, film dll. Selama ini, begitu banyak kita saksikan di sekolah, di kampus, guru, dosen menggunakan powerpoint yang justru menghambat pembelajaran yang kreatif, siswa atau mahasiswa menjadi pasif, jenuh dan membosankan. Guru atau dosen sibuk sendiri dengan laptopnya, dua jam tidak beranjak dari mouse-nya, cenderung mengabaikan apa yang sedang terjadi di belakang sana dengan siswa atau mahasiswanya. Dan seringkali hal ini menjadi olok-olok 'pembelajaran berbasis LCD'. 

Para pakar tehnologi pendidikan telah berkomentar puluhan tahun lalu bahwa guru harus meninggalkan tehnik ceramah di dalam kelas, agar terjadi interaksi yang humanis dengan para siswa, mendorong tumbuhnya keyakinan siswa untuk melakukan eksplorasi secara mandiri dan berusaha dengan sungguh-sungguh menciptakan pembelajaran yang inovatif, kreatif,efektif, dan menarik (PAIKEM). 

Inovatif, seringkali dipandang sebagai tehnologi canggih, laptop, LCD, WiFi, lab bahasa, papan tulis electronic dll, memandang rendah menggunakan tehnik drama, role play (bermain peran), pemanfaatan bahan bekas di sekitar siswa, permainan kelompok, diskusi, debat dll.

Pembelajaran berbasis ICT tidak akan pernah berhasil. Saya setuju dengan pandangan Phillip Rekdale, bahwa pembelajaran berbasis ICT adalah retorika belaka alias tidak bermutu. Pandangan saya juga senada bahwa tidak ada yang bisa menggantikan peran guru sebagai fasilitator, motivator kreatif bagi kehidupan siswa yang selalu unik setiap hari. 

Tetapi harus pula diakui, oleh karena rumitnya suatu konsep yang ingin disampaikan kepada siswa, situasi yang mendukung, PowerPoint adalah media yang dahsyat untuk digunakan di dalam kelas. Powerpoint yang seperti apa? bagaimana cara membuatnya? sumber-sumber apa yang bisa digunakan? bagaimana menghubungkan dengan RPP guru? bagaimana menempatkan PowerPoint secara tepat guna? bagaimana membuat yang sederhana sehingga betul-betul efektif di dalam kelas? saya dapat menjawabnya dalam suatu seminar atau workshop khusus untuk guru.

Saya bisa memberikannya dengan GRATIS sebagai layanan sosial. Guru membawa sendiri laptopnya, atau sekolah menyediakan laptop yang memang bisa digunakan secara bersama-sama disekolah. Pelatihan minimal di ikuti 10 orang guru dan maksimal 25 orang (workshop) dan tidak terbatas (seminar) dan menyediakan ruang pelatihan sendiri seperti di sekolah atau tempat yang memungkinkan. 

Materi pokok pelatihan ini adalah pembuatan media pembelajaran berbasis ICT di dalam kelas, sedangkan basis pembelajaran tetap menggunakan tehnologi yang humanis dan tak akan pernah tertandingi di dunia yaitu pembelajaran berbasis siswa (student centered learning).

Perbedaan bentuk pelatihan seminar dan workshop adalah sperti ini:
seminar: peserta tidak terbatas, sesuai ruang, durasi 90 menit, sudah termasuk seremonial (kalau ada), tidak perlu bawa laptop, saya telah membawa simulasi program. Target utama: pemahaman tentang pemahaman, pengetahuan tetang tehnologi pembelajaran di dalam kelas dan contoh-contoh presentasi yang efektif dapat di copy secara gratis, guru dapat mempraktikannya di rumah atau di waktu luang mereka di sekolah. Saya membawa perlngkapan sendiri laptop dan sound system tetapi saya tidak punya LCD untuk presentasi sehingga sekolah (panitia) menyediakan sendiri.
workshop: peserta terbatas, minimal 10 orang maksimal 25 orang, durasi 180 menit sudah termasuk seremonial (kalau ada), peserta sudah bisa mengoperasikan fitur-fitur dasar PowerPoint, membawa RPP yang sudah dalam bentuk softcopy dalam dokumen word atau excel, target utama: pembuatan media pembelajaranan berbasis ICT, guru membawa laptop atau sekolah menyediakan yang sudah terinstall PowerPoint. Saya membawa perlngkapan sendiri laptop dan sound system tetapi saya tidak punya LCD untuk presentasi sehingga sekolah (panitia) menyediakan sendiri.

Segera hubungi saya, kesempatan ini terbatas, karena waktu saya juga terbatas.

Sementara hanya  untuk guru di wilayah Jember, Bondowoso, Banyuwangi. Tempat lain, masih menunnggu teman-teman guru lain yang bersedia menjadi volunteer (sukarelawan). Jika Anda adalah guru yang juga ingin berbagai pengetahuan kepada guru lain tentang tema ini (pembuatan media pembelajaran berbasis ICT), bersedia bekerja tanpa dibayar, mendukung misi empowering guru hubungi saya dan ikuti pre-departure workshopnya bersama saya di SMK NEGERI 1 JEMBER. 

Diskusi Dengan Phillip Rekdale- Konsultan Depdiknas-Tehnologi Pembelajaran

Riyadi Ariyanto di www.englishviasms.wordpress.com : Bagi Guru atau dosen yang tinggal disekitar Kabupaten Jember, ikuti pelatihan "pembuatan media pembelajaran berbasis ICT" GRATIS dari saya.

Phillip Rekdale: ‎"Student presentations can take a form of traditional PowerPoint presentation or creative approach that includes role plays, drama etc. Such group-works foster abilities to work in teams, which is essential in today's workplace.
"Presentasi Oleh Pelajar Memakai PowerPoint Dianggap Tidak Kreatif.
http://pt.metodologi.com/
Salam Teknologi Pendidikan

Riyadi Ariyanto: Oleh sebab itulah, pelatihan ini dimaksudkan. Apa dan bagaimana PowerPoint bisa powerful sbg media. Jangan pukul rata. dong. Mind set yang terlanjur tertanam adalah mengajar pakai PowerPoint itu mewah, canggih dll. nah di pelatihan kami akan ungkapkan, bagaimana PowerPoint yang powerful, bagaimana yg useless. nah, oc?

Phillip Rekdale
: Apa Teknologi Yang Terbaik Sebenarnya?
"Biasanya Teknologi yang dapat menstimulasikan "discovery learning" dan membangunkan proses analitikal dan problem solving, "berbasis-kreativitas pelajarnya" adalah teknologi yang sesederhana mungkin untuk mencapaikan tujuan pembelajarannya. Makin sederhana makin banyak mereka terpaksa menggunakan kreativitas mereka sendiri, maupun berpartisipasi dalam proses pembelajaran"
http://teknologipendidikan.com/kebijakan-ict.html
Salam Teknologi Pendidikan

Riyadi Ariyanto: Ya setuju, bahwa media yang digunakan oleh guru harus mampu menstimulasi siswa untuk menggali lebih dalam secara mandiri. Saya setuju pandangan semakin sederhana media itu akan semakin mendorong discory learning dari di dalam siswa. Lihat fakta yang terjadi? Jutaan guru mendambakan mengajar dengan PowerPoint (LCD), saya berkeliling ke banyak sekolah dan universitas, melihat presentasi dgn PowerPoint yang useless, membingungkan, bahkan membosankan.

Riyadi Ariyanto: seringkali PowerPoint bukan membantu siswa belajar, tetapi hanya sekedar membantu guru atau dosen sendiri. Mereka kehilangan kreativitas, siswa mendengarkan, menonton teks-teks tak berarti, sementara guru atau dosen dua jam tak beranjak dari mouse-nya. Nah, bagaimana menjelaskan ini semua, pelatihan saya ini akan mengungkapkan hal itu. Saya akan berusaha memberikan gambaran bagaimana menggunakan PowePoint yang powerful, mana yang harus ditinggalkan.

Phillip Rekdale:  Kita harus mengarah ke "Pembelajaran-Aktif dan Kontekstual" yang dapat dijalankan di Seluruh Indonesia Sekarang, Tidak Perlu Komputer.
http://Metodologi.Com/
Kalau guru menggunakan LCD saja ini biasanya adalah sangat bahaya karena yang dilaksanakan adalah Pembelajaran-Pasif (Guru atau LCD Centered Learning).

"Guru Masih Terlalu Dominan di Kelas"
(Professor Fasli Jalal - Wakil Menteri)
"JAKARTA, KOMPAS.com - Proses belajar-mengajar di sekolah kerap membosankan dan tidak menyenangkan karena guru yang terlalu dominan di ruang kelas.

"Siswa tidak diberikan kebebasan untuk mengekspresikan pendapat yang berbeda sehingga mematikan kreativitas siswa." -- Fasli Jalal
http://Pendidikan.Net/
Ini Masalah Utama Dengan Menggunakan Teknologi Canggih Juga. Pembelajaran-nya menjadi Teknologi Centered dan Siswa tidak diberikan kebebasan untuk mengekspresikan pendapat yang berbeda sehingga mematikan kreativitas siswa. Salam Teknologi Pendidikan

Riyadi Ariyanto:  Pandangan pemerintah yang menghitung rasio penggunaan komputer dengan jumlah siswa untuk efektifitas pembelajaran berbasis TIK adalah pandangan dari yang termudah bahkan mendekati keliru. Saya seorang guru yang melihat ratusan komputer tergeletak tak berguna di sekolah-sekolah jug di universitas tanpa perawatan. Mereka menerima lagi, mereka membeli lagi. Duh. saya sering merinding melihat itu semua. sebuah sekolah dengan 1200 siswa punya 400 komputer canggih, tapi tak berdaya apa-apa. Mengapa bisa begini? Pandangan sekolah mungkin juga pemerintah masih menganggap bahwa komputer itu adalah mesin ketik kalau jaman dulu, sehingga harus pegang satu-satu. satu anak satu mesin ketik. Ah, ini yang harus di luruskan. SEGERA. Minim sekali yang berfikir bahwa sebuah laboratorium komputer yang berisi 8 unit, dipandang sebagai studio atau bengkel kerja dan digunakan bila ada kompetensi yang memang lebih efektif dikerjakan di komputer. Faktanya, sekarang lab yang sempit berisi 40 unit komputer acak-acakan, sangat tidak efektif, membunuh kreatifitas tetapi masih menjadi mimpi (CITA-CITA) bagi sekolah-sekolah. Nah, siapa yang bisa mensosiallisasikan ini semua, siapa yang bisa berbuat yang bukan hanya berbicara di gedung-gedung pendidikan di Jakarta, siapa yang peduli terhadap semua itu?

Riyadi Ariyanto: ‎"Guru Masih Terlalu Dominan di Kelas"
(Professor Fasli Jalal - Wakil Menteri)
"JAKARTA, KOMPAS.com - Proses belajar-mengajar di sekolah kerap membosankan dan tidak menyenangkan karena guru yang terlalu dominan di ruang kelas.

Bagus kan Prof. Fasli Jalal, saya setuju buanget. sayangnya Prof, tidak bisa berhenti dengan seperti itu karena bapak prof. adalah bapak saya, karena saya adalah seorang guru. Apa sebenarnya yang terjadi pada anak-anaknya di seluruh Iindonesia, terutama jika sudah berfikir tentang komputer?

Phillip Rekdale:  Re: "saya sorang guru yang melihat ratusan komputer tergeletak tak berguna di sekolah-sekolah juga di universitas tanpa perawatan"

Perawatan adalah salah satu masalah besar... Di negara maju sama. Tadi saya sebut: "ICT dapat membunuh kreativitas, sangat terbatas oleh kekurangan infrastruktur, maupun biaya perawatan yang sangat mahal, banyak sekolah tidak dapat merawat sekolah saja, maupun ratusan komputer (puluhan juta secara nasional)...."
Jangan kuartir... Di luar negeri banyak komputer juga disimpan di gudang sekolah setelah guru-guru sadar bahwa Pembelajaran Berbasis-ICT hanya adalah retorika (tidak bermutu)... Pasti sama di sini nanti dan semoga setelah itu ada cukup komputer untuk mencapaikan Mata Pelajaran TIK di semua sekolah yang adalah penting untuk kerja. :-)
Sabar saja... Yang penting menuju pendidikan yang bermutu
http://Metodologi.Com/
Salam Teknologi Pendidikan

Riyadi Ariyanto: ok setuju, saya sudah sering juga mendengar bapak saya bilang sabar, sabar, sabar, seolah-olah ini tidak berhubungan dengan generasi bernama manusia.

Selesai

Sejumlah Percobaan Menarik Tuhan Ke Dalam Ruang Ujian

KARAWANG - Jelang ujian nasional (UN), ratusan pelajar SMK PGRI Jatisari, menggelar ISTIGHOSAH dan doa bersama.

BEKASI BARAT- Sebanyak 212 siswa kelas III program kejuruan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) SMK Bina Mandiri Bekasi, mengikuti ISTIGHOSAH atau doa bersama serta zikir.

PURWAKARTA - Sebanyak 508 siswa SMKN I Purwakarta di Kecamatan Babakancikao, menggelar ISTIGHOSAH dalam menghadapi ujian nasional (UN).

PANGKALPINANG - Menjelang Ujian Nasional (UN), Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 9 Pangkalpinang menggelar ISTIGHOSAH, zikir dan doa bersama.

MAJALENGKA - Terkait peningkatan kesiapan spiritual siswa yang akan mengikuti Ujian Nasional, ratusan siswa SMAN 1 di Kabupaten Majalengka, menggelar ISTIGHOSAH dan dzikir bersama.

SUMENEP - Menjelang pelaksanaan Ujian Nasional, ratusan siswa SMA Negeri 1 Sumenep, menggelar ISTIGHOSAH di aula sekolah setempat.

LEBAK - Menghadapi UN, pelajar SMAN 1 Malingping menggelar ISTIGHOSAH atau doa bersama di sekolah.

BLITAR - Sebanyak 1500 pelajar putra dan putri kelas 12 tingkat SMA, SMK, MA se-Kota Blitar mengikuti ISTIGHOSAH.

MATARAM - Ribuan siswa dan guru melaksanakan ISTIGHOSAH akbar di masjid raya attaqwa Mataram, NTB.

GROBOGAN - Siswa kelas XII SMA Negeri 1 Purwodadi menggelar ISTIGHOSAH dan doa bersama di lingkungan sekolah setempat.

TANGERANG, Sedikitnya 18 ribu pelajar tingkat SMP dan SMA Kota Tangerang mengikuti ISTIGHOSAH dan doa bersama, yang digelar di Masjid Raya Al Adzom.

BANDUNG - Ratusan siswa SMKN 1 Bandung Jalan Wastukencana mengikuti ISTIGHOSAH menjelang ujian nasional dan melakukan shalat dhuha , membaca Al-quran, dzikir dan doa bersama di lapangan sekolah.

SERANG - Menjelang ujian nasional yang akan diselenggarakan senin pekan depan ratusan siswa-siswi SMA dan SMK se-Kota Serang dan se-Kabupaten Serang, Banten, mengelar ISTIGHOSAH di Masjid At-Tsauroh Kota Serang.

BOGOR - Menjelang Ujian Nasional atau UN, sejumlah sekolah di Cibinong menyelenggarakan ISTIGHOSAH.

LAMONGAN - Untuk mempersiapkan mental siswa agar siap menghadapi UN, SMA NEEGERI 1 SUKODADI menfasilitasi kegiatan ISTIGHOSAH.

GARUT- Sebanyak 397 siswa SMKN 1 Tarogong Kidul Garut ISTIGHOSAH di lapangan olah raga.

JEMBER - Jelang pelaksanaan ujian nasional (Unas) ribuan pelajar SMA/SMK/MA dan SMP sekabupaten Jember mengikuti ISTIGHOSAH atau doa bersama di Masjid Jami Al Amin alun-alun. 

JOMBANG - Menjelang Ujian Nasional (UN) ribuan siswa-siswi di Jombang menggelar ISTIGHOSAH dan doa bersama.

MALANG - Sebanyak 1.500 siswa dan orang tua siswa peserta ujian nasional di SMU Negeri 1 Kepanjen, menjalankan aksi ihtiar batin menghadapi ujian nasional berupa ISTIGHOSAH atau doa bersama.

DAN BANYAK- ISTIGHOSAH lagi di google untuk ujian nasional.


Semoga Menginspirasi.

11 Desember 2011

Untuk YK

Aku membaca catatankau di atas bis dalam perjalanan dari Jember menuju Banyuwangi setelah kuserahkan uang sepuluh ribu kepada kondektur. Aku membawa ransel, sepatu trekking dan topi rimba, tapi aku lupa ‘mencangking’ kacamata. Dan aku membawa virus untuk otakkau, bersiaplah untuk tertular jika kau tak kebal.

YK, aku ingin berbagi dengankau tentang hidup yang kau sebut penuh liku-liku. Aku ingin meluruskan carakau mendefinisikan bahagia yang menurutkau adalah suatu keadaan seseorang yang terpenuhi akan segala keinginan dan harapannya. Bagaimana bisa kau menilai apakah seseorang itu bahagia dan kecewa? standar apa yang kau gunakan bahwa aku adalah gembira atau sengsara? Apakah kau menilai manusia dengan apa yang ia pakai, dengan apa yang ia bawa, dengan apa ia pasang dinamanya? aku ingin mengentutikau. Sebab orang menagis belum tentu susah. Sebab orang tertawa belum tentu bahagia.

YK, manusia dilahirkan tidak dalam keadaan baik juga tidak dalam keadaan buruk, persis seperti binatang. Bedanya, kita punya kesempatan untuk menjadi manusia, sedangkan mahluk yang lain hanya bisa merindukan proses ini. Kera, adalah mahluk paling mendekati rupa manusia. Seekor kera menyimpan kerinduan yang mendalam untuk mencapai kesempurnaan manusia. Kerinduan pada kesempurnaan inilah yang memungkinkan seekor kera bisa berhati manusia. Sedangkan manusia yang kehilangan rindunya pada kesempurnaanya adalah mahluk berupa manusia tapi berhati kera.
Sesungguhnya, kerinduan akan kesempurnaan sebagai manusia inilah yang menjamin kita bisa disebut manusia. Tanpa itu, kita adalah monyet, buaya, cacing atau yang lainnya. Adakah kau rasakan kerinduan itu?

“Tak ada mahluk yang sempurna”. Ini propaganda setan yang sengaja disebarkan agar mahluk bernama manusia menjadi frustasi, pesimis dan merasa tak mungkin mencapai kesempurnaannya. Kesempurnaan menjadi jauh, dan kemudian sulit untuk didefinisikan. Setan menggantinya dengan kata “bahagia”. Lantas semua orang mencari kesana kemari, berlomba, mensyahkan segala cara agar bertemu ‘bahagia’. Hasilnya, kita tersesat di rimba raya propaganda dan bujuk rayu belilah ini belilah itu. Lihatlah, agama kita kuwalahan, hingga harus mengiming-imingi kita dengan surga dan menakut-nakuti kita dengan neraka, agar manusia mau kembali kepada usaha mencapai kesempurnaan. Politik iming-iming inilah yang kemudian hari terus menerus memandu manusia menjadi rakus, serakah, korup dan bahkan tega membunuh demi sebuah kata bernama ‘bahagia’.

YK, bahagiakah kita? Tidak YK, sama sekali tidak. Semakin kita cari di luar sana, semakin kita tidak menemukannya. Kenapa, YK? Karena bahagia itu adalah jelas-jelas hanyalah ilusi agar kita semakin tersesat. Jauh, jauh dan semakin jauh. Keburukan atau kejahatan itu tidak berasal dari luar sana. Itu berasal dari dirikau sendiri. Oleh karena itu, kau tak usah menyalahkan dirikau sendiri saat kau berbuat salah, sekaligus jangan merasa kau tak bertanggungjawab atas keburukan itu. Sama juga YK, kebaikan juga tak datang dari luar sana, dia ada dalam dirikau sendiri, dia adalah kerinduan akan datangnya kesempurnaan menjadi manusia, hakikat kita di ciptakan.

YK, di Hari Minggu aku bisa mencium harum parfumkau saat kau berangkat ke gereja. Apa kau bertemu Tuhan disana? Apa kau kesana demi iming-iming itu? Tuhanmu mengabulkan do’akau? Apakah orang-orang disana mengajakkau pada ilusi ‘bahagia’ juga?

YK, Apakah kau merasakan seperti yang aku rasa, saat aku di masjid di Hari Jum’at, HP ku tenggelam ke air disalah satu kamar mandinya. Itu HP mahal YK, senilai dua bulan gajiku. Dan sumpah, aku menyesal pergi ke masjid, dan berjanji tak kan kesana lagi. Toh Tuhan tidak mengerti susah payahnya aku bisa memiliki HP pujaanku. Lantas dengan segala daya, aku curi uang di laci kantorku untuk mengganti HP kesayanganku.

Dengan demikian, bukankan aku menempatkan HP derajatnya lebih tinggi dari Tuhanku? bukankah dalam sehari-hari kita lebih percaya harta benda yang kita punya dari pada pertolongan Tuhan? bukankah kita lebih percaya uang (nyata) daripada Tuhan (abstrak)? bukankah hari-hari kita hanya dipenuhi ketakutan kita menjadi miskin? bukankah hari-hari kita terus disiksa mempertahankan jabatan, pekerjaan daripada menyampaikan kebenaran? bukankah kita lebih hormat pada atasan, rekanan, juga kawan daripada orang tua kita sendiri? bukankah kita sehari-hari disibukkan membeli apa yang kita inginkan daripada apa yang kita butuhkan?

YK, sungguh kita hidup dalam rimba tipu daya.

YK, apakah kita manusia YK? Tidak YK. Kita adalah monyet.

Jember, 15 Maret 2011