8 April 2013

Adalah Umar

  1. Adalah Umar, yang menetapkan peristiwa Hijrah, sebagai tahun 0 Islam. Ini pandangan luarbiasa dan cemerlang. Beliau tdk menggunakan hari kelahiran Nabi atau wahyu pertama, tetapi lebih memilih menjadikan momentum Hijrah sebagai titik awal sebuah pencapaian visi agama ini.
  2. Yastrib -kelak berganti nama Madinah yg berarti "kota sang nabi"- berbeda dgn Mekkah. Madinah yg terletak sekitar 250 km ke arah utara Mekkah adalah daerah pertanian, sedangkan Mekkah adalah kota niaga, kota bisnis yang luas. Dan dagangan mereka yang terbesar dan bergensi waktu itu adalah Agama, setidaknya sampai sumber minyak bumi di temukan pertama kali.
  3. Mekkah sebagai kota industri pariwasata (bisnis kunjungan wisata agama), merasa terancam dengan apa yang di kabarkan Muhammad. Bisnis penginapan, bar, katering, toko-toko, prostitusi, perjudian, tempat mabuk dan bisnis2 yang sejenis adalah sumber yang membawa kekayaan bagi orang2 Mekkah. Dan hukumnya selalu seperti ini: Siapa saja yang mengganggu kenikmatan ekonomi atau sumber kekayaan harus di musnahkan.
  4. Ingat! bahwa orang-orang yang Yahudi juga menghormati Baitullah sebagai tempat suci Ibrahim. Mereka adalah keturunan Ishak, anak Ibrahim dari istri petamanya, Sarah.
  5. Kemudian orang-orang Yahudi memutuskan untuk tidak kembali melakukan perjalanan ke Mekkah, disebabkan orang-orang Mekkah (keturunan Ismail, anak ibrahim dari istri keduanya, Hajar) meninggalkan apa yang diajarkan oleh Ibrahim tentang monotheis, percaya kepada satu Tuhan.Saat itu, Mekkah di banjiri oleh ratusan kuil dan dewa-dewa kafir mereka, Hubal, Manat, Allat, Al-Uza dan Fals. Sebenarnya, kuil-kuil, patung2 itu bukan orang Mekkah yang membuat, tetapi adalah para peziarah (tentunya bukan Yahudi) yang meletakkannya di sekitar Baitullah. Orang Mekkah sendiri mengganggap, 'ah biarkan saja, yang penting bisnis ini semakin menguntungkan.' Semakin banyak orang yang yang berwisata ke Mekkah, semakin meningkat pula sumber ekonomi yang dapat di nikmati oleh bos-bos Mekkah.
  6. Pada suatu malam di Bulan September tahun 622, pembunuhan Muhammad direncanakan. Nabi telah mendengar rencana itu. Pada malam itu Beliau dan Abu Bakar menyelinap pergi ke gurun pasir, dan Ali yang berbaring di tempat tidur Nabi untuk mengecoh lawan. Calon pembunuh itu melepaskan Ali. Rencana pembunuhan itu gagal total. Kemudian, Mereka mengirim regu pencari dan munculah legenda tentang laba-laba yang melindungi Nabi dan Abu Bakar dalam persembunyian di sebuah gua di sekitar Mekkah. Kenapa sih harus membunuh Muhammad? apa yang terancam, padahal Mekkah sudah begitu kosmopolitan? Apalagi alasannya, kalau bukan masalah ekonomi. Orang-orang Mekkah menikmati bisnis pariwisata religius. Jika gagasan tentang "satu Tuhan" ini menyebar luas, siapa kemudian yang akan mengunjungi kuil-kuil? siapa yang akan mengunjungi Dewa Hubal, Mannat, Allat, Al-Uza, dan Fals?  Bagaimana bisnis penginapan mereka, katering, bar, perjudian, prostitusi, dan usaha2 sejenis? Ironisnya, sampai dengan hari ini, justru jutaan orang dari seluruh penjuru bumi mengunjungi Mekkah setiap tahunnya, dan menjadikannya itu sebagai pertemuan tahunan terbesar di muka bumi ini.