Selamat datang Pegasis". Begitu aku menyapanya kepada seseorang yang kelak akan dikenal sebagai guru kelas lima. Tak banyak orang tahu tentang nama itu karena di sekolah ini, ia akrab dipanggil Leona tanpa kata 'bu' atau 'ibu' di depan namanya. Leona.
Aku mengingat hari pertama kali ia datang ke sekolah ini. Pagi sekali. Leona menyentuh dan menciumku berkali-kali di halaman upacara. Aku merasakan airmatanya membasahi sebagian merah dan sebagian putihku. Pelan ku dengar suaranya seperti berbisik dan menciumku sekali lagi. "Sahabat, aku terpanggil karenamu. Aku datang memenuhi panggilanmu. Aku tahu, di sini bukan untuk mencari harta. Di sini bukan tempat untuk bisa kaya. Tetapi aku tahu, sekolah adalah tempat terindah di dunia, tempat bahagia anak-anak kita mencari ilmu, mengumpulkan butir-butir permata untuk bekal hidup mereka, tempat yang tak kan pernah terlupa bagi anak-anak kita di sepanjang hidupnya. Pertiwi, Aku terpanggil karenamu".
Di setiap Hari Senin, saat ratusan anak-anakku mengangkat tangan sejajar dengan topinya, meghormatku, menaikkanku, aku melirik sahabatku Pegasis. "Sobat, aku rindu kecupanmu, selamat berjuang, bangsa ini merindukannmu."
SDN Bintoro 3 Jember
Hujan
November 16, 2001