22 Januari 2011

Andai Kau Jadi Pacarku

aku ingin mengajakmu berkeliling, menyaksikan dan mengetahui adat isitiadat dan budaya orang lain, mengunjungi tempat-tempat terkenal seperti borobudur, machu pichu, taj mahal, eiffel  dll.

kelak kita akan terlibat di acara bullfight di mexico dan spanyol, memotret acara oktoberfest di munich. suatu saat nanti ketika kau bersamaku, kita akan menghabiskan waktu sabtu minggu memancing di irlandia, atau kita akan meluangkan waktu tiga sampai empat hari, camping di alam terbuka. dan kita akan berada di kapal pesiar selama seminggu menuju miami yang romantis.

papuma (pasir putih malikan) jember, east java, indonesia
aku dan kamu juga di senggigi. di bali kita tak henti bercerita tentang sunset  kuta, ngaben, pura dan kita memakai sarung bali dan bunga cempaka di salah satu festival di sana.

aku juga akan mengajakmu mengunjungi kerabat dan keluargaku, tempat orang tuaku dimana mereka dilahirkan, kita akan minum teh di rumah teman-teman lamaku di seluruh dunia, teman-teman waktu aku di sekolah. kita akan mengunjungi makkah, madinah, mesir juga yerusalem, dan kita akan selalu bergandengan tangan di sepanjang malamnya, dibawah sinar bulan.

pada bulan juli agustus (karena bulan-bulan ini waktu yang tepat) kita akan bersantai di pantai pantai italia dan spanyol. kita juga akan melakukan perjalanan untuk tujuan kesehatan ke singapore, china dan tibet.

dan pada suatu saat nanti, kita terlalu sulit melupakan kenangan kita bersepeda di eropa, juga saat-saat kita menikmati arung jeram di colorado, penssylvania dan arizona.

dan buku harian kita penuh dengan cerita bahagia.


(catatan ini di adaptasi dari makalah saya berjudul" multi efek industri pariwisata" yang saya presentasikan pada kegiatan "pembinaan pramuwisata muda tahun 2002", tanggal 25 juni 2002 di aula hotel jember indah. kegiatan ini di selenggarakan dan di danai oleh dinas pariwisata dan kesenian kabupaten jember)

(membaca catatan saya diatas, saya bermaksud meyebutkan alasan-alasan orang melakukan perjalanan wisata, sebagai dasar para pengambil kebijakan pariwisata membagun daerah tujuan wisata)