Setahun yang lalu, di rumah kontrakan malang, saya menulis catatan di facebook tentang pentingnya merayakan hari ulang tahun sekolah. Catatan itu berjudul “Ulang Tahun Sekolah Kita - Surat Terbuka untuk Rizal dan Basori, Siswa Sekaligus Sahabat Saya". Hari ini (23 Desember 2010) - setahun kemudian - telah terselenggara kegiatan peringatan hari kelahiran SMK NEGERI 1 JEMBER yang begitu meriah dan mendapat respon dan antusias yang cukup tinggi dari seluruh warga sekolah. Peringatan hari ulang tahun sekolah yang pertama setelah sekolah berumur 55 tahun. Catatan saya itu mendapat respon beragam dari guru-guru termasuk yang diungkapkan secara lisan kepada saya, apakah gak takut mengkritik kepala sekolah? Saya jawab tidak. Bahkan saya men‘tag’ (menandai) catatan itu ke akun facebook kepala sekolah. Karena bagi saya, berpikir kritis tidak sama dengan berpikir sinis. Dalam catatan itu saya mengkritisi sekaligus menawarkan solusi. Dan bukan hanya sekolah ini satu-satunya yang kurang perhatian terhadap hari jadinya, terlalu banyak.
Tentu ada kerja keras yang luar biasa dari manajemen sekolah, kepala sekolah, kesiswaan, OSIS, unit-unit ekskul untuk mewujudkan acara sehebat itu. Ada acara pelepasan balon, demo beragam kegiatan ekskul, kue tar, tenda, baliho, sound system, sponsor, undangan, konsumsi dan tentu pasukan paskib yang mengibarkan bendera merah putih sebagai tanda di mulainya acara.
Kepala sekolah sangat antusias, datang pagi sekali dan telah rapi dengan baju batik warna maron, lengkap dengan nama dada dan pidato yang mendapat tepuk tangan luar bisa dari siswa dan seluruh hadirin di areal lapangan tengah. Isi pidato antara lain, ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berusaha mewujudkan acara, pentingnya acara perayaan sekolah dan sejarah sekolah yang berawal dari sebuah lembaga kursus hingga menjadi sekolah dengan status, sekolah RSBI ( sekolah rintisan bertaraf internasional). Pada kesempatan itu, kepala sekolah memberi nama salah satu unit gedung (aula) dengan nama kepala sekolah yang pertama memimpin sekolah itu. Sekarang gedung itu punya nama setelah kira-kira dua puluh tahun lebih tanpa nama. Gedung Darmodjo Hardjowikarto
Rizal telah bestatus alumni sejak tahun lalu, sementara saya melihat Basori berada diantara rombongan pengisi acara, berbaju hitam-hitam, sepertinya dia akan bermain band.
Selamat dan sukses, terutama kepada OSIS, pengurus dan pembinanya.
Harpan saya, tahun depan perayaan ulang tahun sekolah akan terselenggara lagi dengan lebih kreatif, lebih menginspirasi.