21 Januari 2011

Bagi Saja Menjadi Dua (bagian 1)

dia kebingungan karena dia harus segera menjalankan kewajiban, meninggalkan semua yang telah dibangunnya.

maka diutuslah seseorang menyeberangi selat bali. sungguh dia orang hebat karena menurut cerita, utusan itu berkendara di atas daun nangka menyeberangi selat. utusan itu menyampaikan bahwa seseorang akan bertahta di pulau itu. bali menolak mentah-mentah.

maka dia yang kebingungan, membaginya saja menjadi dua: bagian timur untuk yang sulung dan bagian barat untuk yang bungsu.

bagian barat semakin berkembang, bagian timur semakin susut dan akhirnya barat menyerang timur. lama kelamaan barat juga runtuh. dan yang terakhir ken arok berhasil memindahkan kerajaan ke Singosari.

Prestasi terbesar yang di catat singosari pada saat di pimpin oleh kertanegara adalah keberhasilan mempersatukan nusantara dan visinya membangun negara maritim. namun, keturunan penguasa yang di tumpas arok, berhasil merebut kembali kerajaan dan memindahkannya lagi ke asalnya (kerajaan kadiri atau kediri) dalam sebuah petempuran dahsyat yang menewaskan kertanegara dan sang putra mahkota berhasil melarikan diri, menyeberangi selat, menuju pulau madura dan mendapat perlindungan dari adipati songgennep (sumenep, saat ini). kelak dia dikenal dengan sang ahli siasat, raden wijaya (dalam buku-buku sejarah SD), raden harsawijaya (dalam pararaton atau kitab raja-raja), dyah wijaya (dalam nagarakretagama atau negara dan tradisi) sebagai pendiri kerajaan majapahit, bertahta sejak tanggal 12 november 1293 (dalam kidung harsa wijaya).

dia yang kebingungan saat itu, adalah raja agung nan bijak, raja yang dicintai rakyatnya, ahli pertanian dan irigasi, ahli hubungan internasional dan taat beragama. dialah CRIMAHARAJA RAKELAHU CRILO-KESWARA DHARMAWANGSA AIRLANGGA ANANTA WIKRAMA-TUNGGADEWA atau raja airlangga.

namanya diabadikan menjadi nama sebuah universitas di surabaya, sebuah lembaga pendidikan tinggi pertama di kawasan timur indonesia sekaligus universitas 'biaya termahal' di beberapa kawasan belahan dunia. universitas airlangga.

di rumah simbokku, glantangan, minggu 16 januari 2011

(background: lama tidak berkegiatan dengan anakku, syahdan, saya berencana akan camping di sekitar lapangan golf glantangan bersamanya. sabtu sampai minggu. kami menyiapkan dua tenda, ikan laut, jagung, ketela pohon, lampu badai, jaket, sleeping bag, senter, tali, autan, parafin, sereal, kopi, gula, roti sisir, aroma therapy, dan tentu survey lokasi. nah, kira-kira sabtu jam setengah lima sore, saya menelepon syahdan, jawabannya," pa, campingnya gak jadi, aku ke kediri, ini sudah sampe malang." cerita di atas mungkin bisa menemani perjalanan anakku menuju kediri, kota tahu. tapi aku lebih suka menyebutnya kota api.)