21 Januari 2011

Masalah Apa Kasus?

Catatan berikut adalah menjawab pertanyaan beberapa kawan saya di Komunitas Sosial “GKSR" (GURU KITA SEORANG RELAWAN), tentang apa yang beda dari  strategi belajar “Case Study” dan “Poblem Solving"

"Problem solving” (Belajar Berbasis Masalah)

Belajar Berbasis Masalah merupakan strategi proses belajar mengajar yang secara simultan mengembangkan daya berfikir dengan menempatkan siswa sebagai praktisi atau orang yang dapat memecahkan masalah (Cruickshank, 2002).

Tahap pemilihan masalah menjadi hal yang paling krusial dari strategi ini. Masalah yang dipilih seharusnya cukup menantang kreatifitas siswa dan masalah tersebut dapat dicari jalan keluarnya serta terbuka dengan beberapa alternatif pemecahan masalah. Tetapi, masalah yang dipilih seharusnya bukan masalah yang dapat membuat siswa berfikir terlalu jauh dari hasil akhir belajar yang diharapkan.

Strategi Belajar Berbasis Masalah ini dimaksudkan untuk menciptakan dialog dalam kelompok, tentang pengetahuan yang dapat dibawa siswa kedalam masalah itu. Siswa  dapat menemukan informasi apa yang masih kurang dan dimana dapat menemukan informasi tersebut. Siswa dapat memberikan masukan yang berharga dalam usaha kelompok untuk memecahkan masalah. Beberapa siswa mungkin mempunyai informasi atau pengetahuan yang lebih dibanding yang lain dalam satu kelompok.

Beberapa siswa akan berusaha menjelaskan gagasannya, sementara yang lain dapat memberikan sudut pandang yang berbeda dengan bertanya atau menyimpulkan yang nantinya akan menuju pada kesimpulan kelompok.

Hasil yang penting dari strategi ini selain masalah dijadikan sebagai alat untuk menemukan apa yang dipelajari, juga mengembangkan kemampuan siswa menyadari bagaimana sesuatu dapat dipelajari.  Strategi ini akan sangat membantu siswa dalam belajar di sekolah dan membantu mereka kelak ketika berkarir setelah lulus dari sekolah.


"Case Study" Studi Kasus

Studi Kasus berbeda dengan Belajar Berbasis Masalah. Studi Kasus adalah strategi pembelajaran dengan memberikan deskripsi atau cerita yang lengkap dengan informasi dan pertanyaan-pertanyaan. Kasus yang diangkat biasanya adalah hal-hal yang berhubungan atau keterkaitan antara hal-hal yang dipelajari siswa disekolah dengan hal-hal yang terjadi dimasyarakat (King, 2006). Studi Kasus yang bagus seharusnya menarik, cocok dengan yang terjadi di masyarakat saat ini, membangkitkan motivasi siswa dan mengintegrasikan beberapa disiplin ilmu.

Strategi ini memungkinkan siswa  untuk memahami aplikasi pengetahuan yang dimilikinya di masyarakat. Peran guru adalah membimbing siswa pada persoalan atau diskusi kasus dengan bertanya, demonstrasi, menunjukkan poin-poin penting atau isu yang sedang terjadi. Siswa diberikan materi dasar yang terkait untuk dibaca, untuk difikirkan dan didiskusikan. Setelah itu siswa dapat mengurai kasus  yang terjadi dan berusaha menentukan metode apa yang dapat digunakan untuk memecahkan kasus tersebut. Saat ada kesempatan, guru melemparkan beberapa pertanyaan yang relevan, yang dapat menstimulasi fikiran siswa dalam menemukan solusi dari kasus tersebut. Strategi ini adalah cara yang sangat berguna untuk melatih siswa belajar secara akademik dan melatih kemampuan berfikir kritis.

Di rumah ibuku,
Glantangan, 15 Desember 2010

Semoga menginspirasi.